Selasa, 05 Desember 2017

Apakah Salah Kemajuan Zaman Karena Teknologi?

Apakah Salah Kemajuan Zaman Karena Teknologi?


Sumber Gambar: Google


Selamat sore
Hembusan angin sore memberikan rasa ingin menorehkan catatan sebagai kehangatan.
Musim hujan yang datang ini lebih nikmat kalau ditemani bersama segelas kopi bersama gorengan dan juga bercengkerama bersama keluarga tercinta. Wah, kehangatannya pasti lebih double. Hehe..

Lama nih tak bersua, hanya nulis puisi terasa bosan. Karena, tak ada apa-apanya juga. Berbeda dengan kita menuliskan suatu peristiwa baik yang kita alami atau yang orang lain alami (lalu kita menuliskannya)  atau berbagi pemikiran dan opini kita tentang kehidupan ini.


Yap, kita hadir atau hidup di zaman yang serba canggih, serba teknologi, dan serba praktis. Namun, banyaklah kekurangan/kemudharatan dari adanya kemudahan tersebut selain kemajuan yang kita dapat.
Semakin hari kita seakan dimanjakan teknologi, dibius oleh kecanggihan yang menjadi-jadi, seakan-akan hidup ini hanya bermodalkan materi maka kehidupan ada di genggaman kita.

Apakah salah bila kehidupan ini berkembang pesat dengan Teknologi?

Permasalahannya bukan teknologi atau kemajuan zaman yang salah, namun kembali ke pribadi atau individu di zaman dan teknologi tersebut yang seakan terlena, terhipnotis akan keindahan dunia fana.
Karena, toh banyak juga orang yang status sosialnya rendah (maaf bukan berarti merendahkan) terbuai ingin memiliki sebuah HP/barang mewah lainnya hingga akhirnya menghalalkan segala cara, sampai rela mendekam di penjara.
Juga, perampokan yang marak terjadi juga secara online tanpa perlu kita datangi rumah pemilik uang tersebut, kita cukup meretas kata sandinya saja dan sudah uang mengalir ke dalam rekening kita.

Kembali ke pertanyaan di atas, bukan zamannya yang salah, karena kehidupan terus berputar dan hanya akan berhenti ketika hari akhir tiba. Kitalah yang patut bermuhasabah/introspeksi diri dengan semakin canggihnya teknologi zaman ini.

Menurut pandangan saya, hal yang harus kita ubah atau kurangi dari kemajuan teknologi yaitu:

1. Jangan terlalu dimanjakan oleh Teknologi
Penjelasannya sederhana,  kita akan menjadi lebih malas mengerjakan sesuatu karena kemudahan tersebut. Buatlah kemajuan teknologi sebagai pendorong kita membuat hal baru yang bermanfaat.

2. Gunakan Teknologi yang maju dengan baik dan benar
Janganlah merugikan orang lain, contoh kasusnya mungkin di sosial media kita harus bertutur atau beretika yang baik.

3. Jangan buang waktu berharga anda
Jadikan hidup anda lebih bermanfaat dengan bermuamalah/beraktivitas di dunia nyata bukan sebaliknya. Mulailah menyapa dunia sekitar anda!

4. Kurangi kebiasaan buruk dari teknologi
Seperti halnya menghamburkan uang biaya listrik karena digunakan secara terus-menerus, akan lebih baik bila kita berhemat.

5. Mulailah dari sekarang juga!
Nah, poin terakhir yuk kita mulai berbenah dan aplikasikan.
Hari esok yang lebih baik kitalah sendiri yang merancang dan kita pula yang menikmatinya.
Jangan terlalu diambil pusing dengan kemajuan teknologi ini. Ambil hikmah dan sisi positif dari hadirnya teknologi. Tanpa adanya teknologi, kita tak akan dapat menjalankan kehidupan di dunia ini (meskipun masih dapat dengan cara tradisional).


So, setelah adanya teknologi bukan berarti kita malah jadi lalai. Tapi kita harus lebih baik lagi dari sebelumnya. Karena kemudahan yang ditawarkan, bukan malah dipersulit, hehehe..


Sekian celotehan dari saya. Bukan bermaksud menggurui, karena apalah daya saya. Ilmu pun tak cukup, masih perlu digali.
Semoga bisa diambil sisi positifnya dan buang sisi negatifnya.
Dadah...

Senin, 23 Oktober 2017

Kereta Malam - Puisi

Kereta Malam - Puisi




Kereta Malam

Karya: Erwin Permadi


Di heningnya malam dari hiruk pikuk kota

Kuterduduk di sebuah bangku kereta

Menikmati kisah perjalanan

Amat menarik tuk kita kisahkan

 

Di sini pepohonan rindang

Semakin menjauh ketika ular listrik merayap

Rumah kecil dan sawah terhampar

Serta gunung asri

Tinggal tetes cahaya yang terlihat

Karena pantulan lampu dari jendela

 

Begitu gemerlap bagai kembang api

Melambai ramah mengajakku pergi

Dari kota yang keras tak kenal henti

Menuju suatu desa berseri

Kampung halaman, rumahku sendiri

 

Bandung, 23 Agustus 2017





Selasa, 01 Agustus 2017

Palestina - Puisi

Palestina - Puisi
















Palestina

Karya: Erwin Permadi

 

Pemandangan muram penuh penderitaan

Ajak kami ikut rasakan duka teramat dalam

Lihat berjuta kepala setiap detik pergi

Erang yang senantiasa membuat kalbu teriris

Setiap doa terlantun dari kami

Tak pernah luput dalam diri

Inginkan Palestina bangkit melawan kebiadaban

Negeri Al-Aqsa kembali damai

Allah Ta’ala merestui

 

Bandung, 31 Juli 2017


Selasa, 27 Juni 2017

Bangku Taman - Puisi

Bangku Taman - Puisi




Bangku Taman

Karya: Erwin Permadi

 

Jangan pernah kau cari aku

Jikalau tak lagi bertemu

Ingat, kita sudah berjanji

Tak lagi saling mengisi ruang hati

 

Tak usah tanyakan lagi

Bia kau rindu kehadiranku

Cukuplah semua pengorbananmu

Di waktu yang dulu kini telah pupus

 

Bangku yang dulu kita duduki

Biar tinggal usang ditelan sang waktu

Agar tetap jadi saksi

Cinta yang pernah bersemayam

 

Biarlah seluruh kenangan

kan terukir di langit senja

Tempat dulu satukan rasa indah

Hingga terbenam mentari di hati kita

 

Bandung, 31 Juli 2017

Minggu, 25 Juni 2017

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H

Selamat Hari Raya sobat...

Satu bulan terasa begitu sangat-sangat sebentar, tak terasa Ramadhan bulan yang penuh keberkahan telah pergi untuk meninggalkan kita. Bulan yang penuh ampunan, rahmat serta kemuliaannya telah berlalu di hadapan kita.
Tentunya, selama sebulan kita melaksanakan amalan di Bulan Ramadhan yang sangat sebentar dapat menjadikan sebuah pembaharuan akhlak dan pribadi kita sehingga menjadi lebih baik lagi dari tahun-tahun sebeumnya. Karena, semua manusia tak pernah luput dari rasa bersalah dan dosa. Dan Allah SWT. berkata bahwa sebaik-baiknya orang di antara kamu bukanlah yang belum pernah melakukan dosa, melainkan orang yang bertaubat atas dosa dan memperbaiki dirinya kembali di jalan yang diridhaiNya.

Kita semua berharap, saya sangat berharap agar selama satu bulan kita Shaum, bersedekah dan membayar Zakat fitrah, itu semua bukanlah hanya sebatas terlaksana di bulan Ramadhan saja. Karena, tujuan Ramadhan sendiri adalah sebagai “ Syahru Tarbiyah “ atau bulan pengajaran, bagaimana Ramadhan sebagai guru dan kita muridnya. Dia mengajarkan kita agar senantiasa berbuat baik, bersyukur dengan apa yang dimiliki, cinta sesama muslim dan itu semua telah beliau (Bulan Ramadhan) ajarkan kepada kita selaku guru kita untuk menjalankan kehidupan yang sebenarnya di sebelas bulan yang akan datang. Bagaimana kita bisa mengaplikasikannya atau pun tidak, semua tergantung kita mengambil hikmah dari pengajaran dan pelajaran tersebut.

Kita semua tahu, berbuat baik bukan hanya dapat mendapatkan jiwa yang tenang namun juga dapat mendatangkan jiwa yang juga penuh teman serta sahabat. Karena pastinya orang yang berbuat baik juga senang berteman dengan siapa pun, tanpa pandang bulu dan itu bisa ,menjadi pahala tambahan  karena telah menjalin dan mempererat tali silaturahim yang Allah janjikan dengan ganjaran rezeki yang bermanfaat dan umur yang barokah. Apakah kita tidak menginginkannya? terhadap sesama saja yang menjanjikan suatu hal yang kita inginkan, baik itu harta, jabatan dan lainnya kita selalu mempercayainya walau pun kita belum mengenal orang yang menjanjikan tersebut, tetapi dengan Allah yang jelas-jeas lebih mengenal kita, akan tetapi tidak percaya dengan balasan akibat perbuatan kita. Ketahuilah, Janji Allah ialah janji yang tak pernah ingkar, Innaka La Tukhliful Mi’ad

Sesungguhnya, bila kita tahu apa yang Allah janjikan pada kita, pastinya tidak akan ada orang jahat di dunia ini. Tapi, Allah sangat adil. Mengapa demikian?
Karena Dia hanya memberikan ganjaran serta SurgaNya tersebut untuk sebagian hambaNya yang bertakwa bukan keseluruhan hambaNya. Jadi, hanya mereka yang benar taatlah yang akan merasakan kenikmatan yang abadi dan hakiki tak seperti kenikmatan fana yang akan hilang di dunia.

Sebenarnya saya bukan bermaksud ingin menggurui, saya hanya ingin berbagi apa yang saya telah ketahui. Karena, sebaik-baiknya manusia di antara kalian adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya.
Dari landasan di atas, saya hanya menginginkan menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama, seperti yang kita tahu bahwa sesama Muslim itu bersaudara. Karena saya adalah saudara anda maka sudah sepatutnya saya mengingatkan anda apabila anda berbuat dan hendak berbuat kedzaliman. Bukan karena saya membenci anda, melainkan sebagai rasa sayang saya selaku saudara anda agar kelak dapat berjumpa di SurgaNya.


Di momen yang pas, hari yang fitri. Hari penuh kemenangan ini, saya menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila saya memiliki kesalahan yang tidak sengaja atau pun sengaja. Allah SWT. saja yang Maha Pengampun bisa ikhlas memaafkan hambaNya, masa kita selaku hambaNya ingin lebih tinggi di atasNya dengan tidak mau memaafkan dosa dan kesalahan sesama.
Ramadhan telah pergi, dia telah berlalu dan tak tahu apakah akan hadir kembali. Di hari nan fitri ini, marilah kita berjanji pada diri kita sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Mudah memaafkan kesalahan orang lain karena kita pun pasti pernah punya salah. Karena, apabila kita berjanji pada diri sendiri, masa kita mau mengingkarinya. Minimal kita bisa menepati janji kita pada diri sendiri.

Akhir kata yang bahagia, saya mengucapkan “ SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H “ Taqabalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum “


Allahu akbar, wa lillahilham!

Sabtu, 24 Juni 2017

Air - Puisi

Air - Puisi


Air
Karya: Erwin Permadi
Ia bisa jadi penolong
ketika kekeringan dahsyat melanda
Pun suburkan tanaman hijau
Lepaskan dahaga kita
Boleh juga ia menjelma musibah
Dalam kehidupan kita
Air bah yang penuh dengan amarah
Melibas sepasang pandangan mata
Banjir, atau bahkan teramat parah
Gelombang Tsunami
Tak dapat kita pungkiri lagi
Sungai, Waduk, bahkan Lautan
Mesti kita jaga
Karena air yang akan turun dari langit
Dapat memberi pengajaran
Sebuah pelajaran berharga
Menghargai air
Air yang mengalir
Di hatiku, di hatimu
Jagalah kemurniannya
Hingga akhir waktu nanti
Bandung, 22 Maret 2017 09.40 WIB
Rindu - Puisi

Rindu - Puisi

Sebuah rasa dalam bait puisi

Rindu

Karya: Erwin Permadi

 

Rindu ini teramat dalam

Dalam sedalam lautan yang tak pernah kuseberangi

 

Rindu ini teramat jauh

Jauh bagai jalan berliku yang pernah kulalui

 

Melayang..

Terbang..

Rinduku memikirkanmu

 

Ibu, padamu aku berlabuh

Nantikan hangat peluk mendekapmu

 

Aku, rindu ibu.

 

Bandung, 21 Maret 2017

Jumat, 23 Juni 2017

Sekapur Sirih

Sekapur Sirih



Hmmm... bagaimana ya saya mengawalinya.

Selamat datang sebelumnya, di Erwin Permadi Blog, yang sebetulnya telah saya buat sejak lama.
Namun, anehnya baru sekarang saya pakai atau gunakan kembali sebagai sebuah blog utama saya.
Mengapa demikian? bagi anda yang kenal dengan saya (mungkin tidak) pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama dari seorang Erwin Permadi? bila sobat coba ketik Erwin Permadi Blog pada halaman browser anda, maka akan muncul beberapa blog atau web gratis yang pernah saya buat.
Yap, saya ini seorang Blogger abal-abal yang tak pernah konsisten dalam hal perbloggeran.
Alasan terkuat saya, karena mungkin saya senang mempelajari hal-hal baru seputar blog yang memang menarik untuk dipelajari menjadi alasan logis saya gonta-ganti platform blog.
Mulai dari blogger, wordpress, mywapblog (Platform blog terkeren setelah blogger, menurut saya. Namun amat disayangkan telah dihapus layanannya) dan lainnya yang tak bisa saya sebutkan satu persatu.

Memang, bila saya fikirkan, untuk apa saya membuat banyak blog??
Toh, yang pasti akan saya pakai hanya satu saja sebagai blog utama. Nah, dari pemikiran seperti itu saya seringkali dibuat bimbang. Diharuskan memilih antara beberapa platform blog yang memang sama-sama handal. Sempat memilih Blogger, sempat juga WordPress dan semacamnya.

Karena hal itu pula, saya seringkali tidak dapat membuat kembali kekonsistenan saya ngeblog ada. Yah, karena bingung tersebut yang akhirnya membuat saya vakum untuk beberapa waktu kebelakang.
Sempat membuat blog sama di platform WordPress, dan membuat beberapa karya puisi di sana.

Untuk kesekian kalinya (saya harap ini untuk keterakhir kalinya) saya memutuskan kembali sebuah blog utama, saksi dari perjalanan hidup saya. Dan sebagai rumah kedua bagi saya.
Inilah, Erwin Permadi Blog (wadah saya mencurahkan imajinasi dan kreatifitas) yang saya buat untuk ajang memperbaiki diri dan kualitas tulisan yang saya buat.
Saya amat berharap, apa yang saya sangat cita-citakan tercapai. Pertama, menerbitkan sebuah karya bisa terealisasi.
Saya menghaturkan terima kasih kepada Allah SWT. yang atas rahmatNya masih memperkenankan saya untuk ngeblog. Terima kasih kepada penulis tutorial untuk ngeblog sebagai pendukung dan guru saya dalam membangun dan mengoperasikan sebuah blog, yang tak dapat saya sebutkan satu demi satu namanya.
Terakhir, ucapan terima kasih kepada anda semua. Selaku pengunjung pertama, Erwin Permadi Blog.


Terima kasih..
Salam Pena Kreatif!